Friday 27 June 2014

Menjelang Ramadhan 1435 H (Move On and Hijab)

Ramadhan sudah dekat...

Ramadhan kali ini nuansanya telah berbeda, walau belum sepenuhnya seperti yang kuharapkan, berkumpul bersama suami. Ramadhan kali ini adalah Ramadhan pertama bersama suamiku tercinta. Apa yang diharapkan dengan ramadhan kali ini? Banyak.

Ada banyak yang kuharapkan setelah Ramadhan tahun ini. Tapi yang utama adalah semakin mendekatkan diri pada Allah, dan berusaha menjadi istri Sholehah. 


Kenapa aku pajang foto ini. Karena suami bilang "Kalau neng berjilbab pasti cantik banget, chubby lucu kaya pipik." 
Seneng banget denger suami muji gitu. Tapi sebenernyapun hijab adalah kewajiban semua muslimah. Dan aku selama ini belum melaksanakannya.

Dear God,
Sesungguhnya segalanya adalah milikMu dan akan kembali padaMu, jadi apa yang harus kurisaukan lagi dengan keputusan ini. Apa yang ku tunggu hingga aku tak segera melaksanakan perintahMu.

Awalnya aku berpikir membersihkan hati dan memperkuat iman adalah modal untuk menunjang keputusan ini. Tapi seiring berjalannya waktu, aku hanya berpikir, Bukankah semua yang indah sudah kucapai, apalagi yang ku tunggu? Apa enaknya membiarkan tubuh yang seharusnya tertutup airat diumbar pada banyak orang selain pada suami. 

Begitu banyak fenomena wanita muslim yang lebih paad memakai hotpans dan kaos-kaos tank top, tapi banyak juga yang percaya diri dengan identitas muslimah dan hijabnya. 

Dulu aku selalu meyakinkan diri, belum berjilbab asal baju sopan, maksimal lengan pendek dan celana 7/8. Lepas dari itu jangan bilang diri kita muslim. Mau ikut-ikut keturunan agama lain yang membebaskan lengan dan pahanya diumbar pada selain suaminya? maka tingkat perselingkuhan dan perceraian pada ajaran merekapun semakin besar. karena apa? karena tingkah laku yang mereka timbulkan sendiri.

Miris lihatnya, saat suami sibuk kerja, para istri dan anak-anaknya heboh berlomba-lomba memamerkan tubuhnya pada semua pria di mall. Miris banget, cuma buat kata yang dibilang "keren". Padahal kalau dibandingin dengan para hijaber tampilan mereka nggak jauhnya dari barang yang diobral murah. Ya memang barang murahan lebih gampang laku ketimbang barang-barang asli dan branded.


 

Gimana dengan foto ini????

Buat para suami, lebih menyukai miliknya adalah cuma miliknya dan bukan barang yang gampang diumbar ke orang lain bukan? Buat para ayah, masa tega membiarkan tubuh anak gadisnya dinikmati banyak orang. Entahlah, whatever, apapun yang dipahami oleh orang lain tentu beda dengan paham kita.

Ya ramadhan sudah dekat, semakin terbukalah pintu taubat dari Allah SWT. Pertanda bulan latihan akan menyapa insan yang akan bertaubat. Dibulan Ramadhan inilah awal sebuah perubahan yang akan kita lakukan secara berkelanjutan. Moment bulan suci inilah waktu yang tepat buat kita jadikan batu loncatan dalam meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kita kepada Allah SWT. Luangkan waktu sebulan saja untuk lebih mendekat kepada Allah Ta’ala, setelah 11 bulan kita mungkin lebih menyibukkan diri dengan perkara dunia, ingat hanya sebulan dibandingkan 11 bulan. 
Bersama-sama suami saling mengevaluasi diri dan belajar agar dibulan Ramadhan kelak bisa kita jadikan bulan perubahan agar lebih memprioritaskan waktu, tenaga, pikiran dan materi yang kita miliki untuk dicurahkan kepada urusan akhirat. Shalat, sedekah, membaca Al-Quran, dan yang terpenting menahan amarah dan belajar ikhlas menghadapi segala hal. Memaafkan siapapun yang pernah menyakiti kita dan iklas melupakan yang perlu dilupakan serta berjanji tidak lagi mengulanginya. 

Ar-Ra'd ayat 11 "Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah nasib suatu kaum kecuali kaum itu sendiri yang mengubah apa apa yang pada diri mereka"

Ramadhan sudah dekat. Apakah kita akan berdiam saja? Tanpa ada sebuah perubahan yang nyata. Perubahan kepada diri manusia. Manusia yang berlumur dosa. Manusia yang hina. Tak punya apa-apa. 

Ayat terpenting yang menetapkan kewajiban berhijab pada kaum wanita yang akan kita bahas adalah ayat ke-31 surat an-Nur dan ayat ke-59 surat al-Ahzab. Allah swt dalam surat an-Nur ayat ke 31 berfirman:

وَ قُلْ لِلْمُؤْمِناتِ يَغْضُضْنَ مِنْ أَبْصارِهِنَّ وَ يَحْفَظْنَ فُرُوجَهُنَّ وَ لا يُبْدينَ زينَتَهُنَّ إِلاَّ ما ظَهَرَ مِنْها وَ لْيَضْرِبْنَ بِخُمُرِهِنَّ عَلى‏ جُيُوبِهِنَّ وَ لا يُبْدينَ زينَتَهُنَّ إِلاَّ لِبُعُولَتِهِنَّ أَوْ آبائِهِنَّ أَوْ آباءِ بُعُولَتِهِنَّ أَوْ أَبْنائِهِنَّ أَوْ أَبْناءِ بُعُولَتِهِنَّ أَوْ إِخْوانِهِنَّ أَوْ بَني‏ إِخْوانِهِنَّ أَوْ بَني‏ أَخَواتِهِنَّ أَوْ نِسائِهِنَّ أَوْ ما مَلَكَتْ أَيْمانُهُنَّ أَوِ التَّابِعينَ غَيْرِ أُولِي الْإِرْبَةِ مِنَ الرِّجالِ أَوِ الطِّفْلِ الَّذينَ لَمْ يَظْهَرُوا عَلى‏ عَوْراتِ النِّساءِ وَ لا يَضْرِبْنَ بِأَرْجُلِهِنَّ لِيُعْلَمَ ما يُخْفينَ مِنْ زينَتِهِنَّ وَ تُوبُوا إِلَى اللَّهِ جَميعاً أَيُّهَا الْمُؤْمِنُونَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ

(Wahai Rasulullah) Dan katakanlah kepada kaum wanita yang beriman  agar mereka menahan pandangan mereka dan menjaga kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasan mereka kecuali sesuatu yang (biasa) tampak darinya. Hendaknya mereka menutupkan kerudung mereka ke dada mereka (sehingga dada mereka tertutupi), janganlah menampakkan perhiasan mereka kecuali untuk suami-suami mereka, atau ayah dari suami-suami mereka atau putra-putra mereka, atau anak laki-laki dari suami-suami mereka, atau saudara-saudara laki-laki mereka, anak laki-laki dari saudara-saudara laki-laki mereka, atau anak laki-laki dari saudara-saudara perempuan mereka, atau wanita-wanita mereka atau budak-budak mereka atau laki-laki (pembantu di rumah) yang tidak memiliki syahwat atau anak kecil yang tidak paham terhadap aurat wanita. Dan janganlah kalian mengeraskan langkah kaki kalian sehingga diketahui perhiasan yang tertutupi (gelang kaki). Wahai orang-orang yang beriman bertaubatlah kalian semua kepada Allah swt supaya kalian termasuk orang-orang yang beruntung.

Para ahli tafsir menyebutkan bahwa sebab turunnya ayat ini adalah sebuah kisah yang dinukil dari Imam Muhammad Baqir a.s. Beliau bersabda: “Pada satu hari, di kota Madinah ada seorang wanita cantik yang sedang berjalan dengan mengikatkan kerudungnya ke telinganya (yang menjadi kebiasaan wanita pada saat itu) sehingga tampak leher dan dadanya. Seorang laki-laki dari golongan Anshar berpapasan dengannya, karena kecantikan wanita tersebut dia terpesona dan tidak peduli akan keadaan sekelilingnya, dia telah mabuk akan kemolekan wanita tersebut.  Sang wanita memasuki gang sempit, sedang pandangan laki-laki tersebut terus membuntutinya sampai tak terasa dia terbentur sebuah benda keras dan tajam sejenis tulang atau kayu yang menjorok dari tembok sehingga kepala dan dadanya mengucurkan darah segar yang melumuri pakaiannya.Dalam keadaan seperti itu dia datang menghadap Rasulullah saw dan menuturkan semua yang terjadi. Pada saat itulah, malaikat Jibril a.s. datang membawa ayat ini.
(source: www.al-shia.org)


Ramadhan semakin dekat
Bismillah, Allah aku meyakinkan diri untuk berhijab, dan memasrahkan segala hal padaMu, amin :)



10 comments:

  1. YA Allah, Subhanallah mbak Ayu!!! :') terharu Ishmah :')
    istiqomah, semoga kita bisa sama-sama istiqomah yaaa :)

    mohon maaf ya, mbak.. kalau ishmah ada salah kata :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. mohon maaf lahir batin juga ya Ismah, semoga puasanya lancar aminn ;)

      Delete
  2. Semoga kita juga menjadi hamba yg selalu istiqomah,,, :)

    ReplyDelete
  3. Subhanallah, mudah-mudahan semakin kuat niatannya dan selalu istiqomah, Mbak. memang miris melihat gaya busana yang mengumbar "maaf" kemolekan tubuhnya. saya suka dengan kalimat "Ya memang barang murahan lebih gampang laku ketimbang barang-barang asli dan branded.", yang ngerasa pasti makljeb ini, Mbak, hihihi. salam untuk suami dan keluarga, Mbak. ehem, lebaran pertama dengan suami tercinta :). mohon maaf, kalau banyak salah-salah kata :))

    ReplyDelete
    Replies
    1. iya mas Richo, makasih ya :) itu kata2 pernah denger dari mana gitu, trus tiba2 keinget aja :)

      Delete
  4. Alhamdulillah mbak Ayu, semoga istiqomah dan makin dikuatkan imannya. amin :))

    ReplyDelete
    Replies
    1. Halo Mbak Ikka, lama tak jumpa nich yaa, hehe iya sudah berhijab nich diriku. alhamdulillah :)

      Delete
  5. Subhanallah, mudah-mudahan semakin kuat niatannya dan selalu istiqomah Amin-Amin Yarobbalalamin.

    ReplyDelete