Thursday 8 January 2009

Etika Bertengkar yang Sopan

Secocok apapun Anda dan si dia, tentu ada kalanya Anda berdua tak selalu sejalan. kalau sudah begini, terkadang percekcokan pun tak terhindari. Well.. Bila pertengkaran hanya terjadi sesaat tentu tak masalah, tapi kalau sudah berkepanjangan tentu sudah tidak sehat.

Anda masih bisa mengemukakan pendapat dan berdebat tanpa harus memicu perang dunia. Ada beberapa hal yang sebaiknya tidak Anda lakukan agar pertengkaran tidak berkepanjangan:

1. Mengungkit masalah lain
.
Jika Anda sedang membahas sifatnya yang terlalu “ramah” pada setiap perempuan, jangan ungkit kekurangannya yang lain, dan sedang tidak menjadi sorotan. Mengungkit-ungkit masalah lain justru membuat suasana semakin panas, dan perdebatan akan terjadi berlarut-larut.

Trik menyiasati: Ingat pokok masalah yang membuat Anda dan dia berdebat. Pertahankan agar Anda tetap membahas topik yang sama dan tidak melebar.

2. Menaikan nada suara
Ketika orang emosi, suara akan meninggi dan melengking yang menyiratkan amarah dan kegeraman hati. Memang bisa jadi dengan marah dan berteriak, Anda akan lega, tetapi hal itu belum tentu membuat dia mengerti Anda dan justru memperkeruh suasana.

Trik menyiasati : Jaga nada suara tetap netral namun tegas. Pembelaan atau alasan-alasan yang ingin kemukakan, sampaikan dengan suara tenang. Jangan pedulikan jika ia memancing-mancing dengan sifat keras kepalanya. Jika pasangan Anda sudah menurunkan nada suaranya, maka Anda "berhasil" dan Anda berdua siap pada tahap kompromi.

3. Menyalahkan

Dalam setiap pertengkaran, kedua belah pihak saling berlomba untuk menjadi pemenang dan saling mencari kesalahan. Mekanisme permainan ini adalah pertahanan untuk menutupi kesalahan. Jika Anda melakukan ini dan bersalah, kompromi dan penyelesaian tidak akan terjadi dan Anda justru kehilangan rasa hormat dari pasangan.

Trik menyiasati : Gengsi adalah kendala utama untuk mengakui kesalahan. Namun supaya Anda tidak kehilangan harga diri di depan pasangan, Anda bisa tekankan juga alasan mengapa Anda menimpakan kesalahan kepadanya. Bersikap jujur akan lebih baik dan bisa menyelesaikan masalah lebih cepat.

4. Berkata Kasar


Menyumpah serapah ketika Anda marah adalah bukti dari sikap yang tidak sensitif dan tidak bisa mengontrol emosi. Menyumpahi seseorang berarti Anda menghina harga dirinya. Bagi lelaki, begitu Anda ‘menyentil’ ego-nya, ia akan sulit untuk memaafkan Anda. Walaupun dia sangat mencintai Anda bukan berarti ia tidak akan terluka.

Trik Menyiasati: Jika Anda marah atau kecewa karena ia lupa menjemput Anda, jangan menyumpah-nyumpahnya dengan kata-kata kasar. Konsentrasikan lebih kepada solusi mengapa ia lupa. Dengan begitu Anda justru membantunya dan pasangan Anda menjadi lebih sayang kepada Anda.

www.astaga.com

No comments:

Post a Comment