Monday 16 March 2009

Memilih Kasur yang Aman dan Tepat Sesuai Kesehatan

Saat menata interior hunian, apa hal utama yang perlu diperhatikan? Apakah gaya desain, pilihan warna, atau kenyamanan? Terkadang saat menata rumah dengan furnitur, kita melupakan faktor keamanan, terutama materialnya.

Salah satunya adalah tempat tidur dan kasur. Kita menghabiskan sepertiga hidup di atas tempat tidur. Tapi tahukah Anda, tempat tidur justru bisa menjadi musuh dalam selimut. Dari tempat tidur inilah bisa timbul berbagai penyakit.

Kasur adalah penopang saat kita tidur. Jika material kasur tak nyaman, tidur pun tak bisa lelap. Bisa jadi Anda akan menderita insomnia. Tak cuma itu, kondisi kasur yang tak bisa menopang tubuh dengan baik akan memicu sakit pinggang dan punggung kronis. Sedangkan kasur yang berbahan kapuk bisa memicu asma dan berisiko menimbulkan alergi kulit.

Para ahli kesehatan juga mengungkapkan bahan kasur tertentu mengandung zat kimia berbahaya yang bisa memicu kanker. Bahan kasur busa atau pegas berpotensi mengandung polybrominated diphenyl ethers (PBDE). Bahan ini telah ditarik dari peredaran pada 2004 karena membahayakan kesehatan.

Menurut David O. Carpenter, MD, direktur Institute for Health and the Environment , University at Albany, New York, AS, bahan tersebut memiliki struktur sama dengan polychlorinated biphenyls (PCB) yang juga berbahaya. PCB telah ditarik pada 1970-an karena membahayakan kesehatan.

“PBDE memiliki efek yang sama seperti PCB, yaitu memicu kanker dan menurunkan fungsi imunitas tubuh,” kata Carpenter.

Bahkan pada anak-anak, zat tersebut bisa mempengaruhi fungsi kelenjar tiroid dan juga menurunkan tingkat IQ si kecil. Menurut penelitian pada 2003, Environmental Health Perspectives mengungkapkan bahwa wanita yang tubuhnya mengandung PBDE kadar tinggi, anaknya akan memiliki tingkat IQ rendah.

“PBDE berpengaruh di hampir seluruh fungsi organ tubuh. Dan paling banyak kandungannya terdapat pada darah dan air susu ibu. Hal ini berisiko pada anaknya,” kata Carpenter.

Kasur pegas juga berpotensi mengandung formaldehid yang diklasifikasikan sebagai karsinogen yang memicu kanker oleh National Toxicology Program, AS.


www.vivanews.com

No comments:

Post a Comment