Friday 11 March 2011

Belatung Tak 'Kan menjadi Kupu

Ada sebuah cerita
Tentang pertunjukan sederhana
Yang dilakoni pemain-pemainnya dengan sangat apiknya

Panggung tertata rapi
Sang artis berlenggak lenggok kesana kemari
Menyanyikan lagu yang sedang dipuji-puji
Lantunan bait demi baitnya menyentuh hati
Paras elok bak kembaran bidadari

Para penonton bersorak memuji
Teriakan histeris membahana disana-sini
Kekaguman untuk sang penyanyi

Di sudut belakang terlihat sekumpulan kecil penonton yang mencibir dan mencaci
Hanya sekumpulan kecil penonton yang sadar akan sebuah tipuan yang tertata rapi
Merekalah yang tahu siapa di balik suara indah ini
Bukanlah penyanyi yang sedang dipuja-puji
Tapi seorang buruk rupa yang selalu dicemoohi
Seorang buruk rupa bersuara emas tapi tak pantas dipuji

Tak ada keindahan sebenarnya dari sang penyanyi
Hanya sebuah mimik bisu tak bersuara
Tertutupi...

Segera setelah pertunjukan selesai
Si buruk rupa meninggalkan belakang panggung dan pergi
Sang idola tetap menikmati acara puja puji
Si buruk rupa hanya tersenyum dan berlari
Sendiri....

Tak Bersedih hati
Pun tak pula menangisi








"The show is the end. Just Smile, cause God never sleep"

1 comment: