Wednesday 13 May 2009

Terapi Penyembuhan dengan Tanaman Dalam Ruangan

Sebuah ruangan akan terasa lebih segar dengan adanya tanaman. Hijaunya daun dan warna- warni tanaman bisa menyegarkan mata dan pikiran.

Dalam ilmu feng shui, tanaman dalam ruangan memang diperlukan untuk adanya harmonisasi antara manusia dan alam, baik benda mati maupun hidup.

Tapi selain itu, ternyata tanaman dalam ruangan juga memiliki efek terapi dalam masa penyembuhan. Menurut penelitian yang dimuat di A The American Society for Horticultural Science, tanaman dalam ruangan bisa membantu masa pemulihan pasien yang baru menjalani operasi.

Seong-Hyun Park dan Richard H. Mattson dari Kansas State University melakukan penelitian terhadap 90 pasien yang baru menjalani operasi usus buntu. Para responden tersebut diberi pilihan untuk memelihara tanaman dalam ruang atau tidak. Kemudian dilakukan pengujian.

Pasien yang menjalani masa pemulihan dalam ruangan yang dihias tanaman mengalami penurunan gejala sakit, rasa cemas, dan kelelahan. Tekanan darah menurun dan stabil. Para pasien juga mengaku, melihat tanaman segar saat bangun tidur membuat hati mereka bahagia.

Sedangkan pasien yang di kamarnya tidak ada tanamannya justru mengalami peningkatan rasa sakit, kecemasan, dan lelah selama masa penyembuhan.

Studi ini menunjukkan bahwa penyembuhan dengan obat-obatan ataupun terapi yang biasa dilakukan pada pasien tidaklah cukup. Perlu factor lain yang bisa membangkitkan semangat secara psikologis.

Terapi kesehatan dengan tanaman ini bukan hal baru. Terapi tanaman atau taman yang disebut Horticultural Therapy (HT) ini awalnya dilakukan Dr Benjamin Rush pada awal abad 19. Ia telah membuktikan efek positif adanya tanaman atau taman indah yang bisa membuat hati senang dan mengusir stres.

Sepanjang Perang Dunia II, HT berkembang ke seluruh dunia untuk mengatasi stres karena sakit dan depresi akibat perang.

Oleh karena itu, kian banyak rumah sakit yang menyediakan tanaman dalam ruang dan juga taman sebagai sarana untuk rekreasi para pasien. Dengan pelampiasan stres semacam itu, pasien lebih cepat mendapatkan pemulihan.

www.vivanews.com



No comments:

Post a Comment